Jumat, 20 Maret 2009

Aku Butuh Kau Sahabatku

Aku Butuh Kau
Sahabatku


Hari ini aku mengalami sesuatu yang tak ku inginkan dalam hidupku . . .
Hari ini Icha Rafells, sahabatku meninggal . . .
Kejadiannya tepat saat pulang sekolah, ia berlari karena dikejar seorang penculik yg mau menculiknya. Karena sekolahku tepat berada dipinggir jalan tiba-tiba ada sebuah mobil yg sedang melintas. Tanpa melihat kanan kiri Icha langsung menyebrang dan . . .
Aku sebagai sahabatnya tak sanggup melihat kejadian itu . . .
Darah Icha yang tumpah bercucuran . . .kenapa harus hari ini Tuhan . . .
Mengapa harus hari ini Kau mengambil nyawanya??!!
Besok adalah ulang tahunnya yang ke-14 . . .
Mengapa Tuhan??? Mengapa kau ambil dia pada saat dia akan ulang tahun . . ???.
Dia yang selalu menemaniku, yg selalu mengingatkanku . . .
Ia mengingatkanku tentang semuanya . . .
Iajuga mengajariku tentang semua apa yang belum aku tahu . . .
Saat aku tersingkir dari teman teman ia juga yang menemaniku . . ..
Jujur . . .aku sangat terpukul dengan kejadian hari ini. . . .
Tuhan aku mohon terimalah dia di sisi-Mu, terimalah segala pahalanya, tabahkan hatiku Tuhan . . .
Tolong aku . . .
Kuatkan aku Tuhan . . .
Ada sesuatu yang ingin aku berikan kepada Icha sebagai hadiah ulang tahunnya . . .
Tapi . . ,Engkau telah mengambil Icha duluan . . .
Aku ingin memberikan hadiah liontin yg di dalamnya terdapat foto Icha dan aku, dan 1 lagi yang ingin ku berikan padanya yaitu Janji untuk akan selalu bersahabat sampai mati . . .

-Ifael Juliette Gasha-


Keesokan harinya . . . teman-temanku menyuportku untuk tabah, karena semua sudah terjadi, mereka tahu kalau aku merasa sangat terpukul, mereka yakin aku bisa melupakan semua itu. Mereka yakin ada hikmah dari semua yang telah terjadi mereka tahu itu cobaan dari Tuhan, salah seorang temanku berkata
“ Sha, gak mungkin Tuhan memberi cobaan pada makhluknya lebih dari kebisaan makhluk itu sendiri “

Saat di rumah aku bercerita pada ibuku apa yang telah terjadi hari ini. Ibuku hanya mengelus kepalaku, sambil menangis aku mengambil tangan ibuku, dan mencium tangannya dan memeluknya sambil berharap jangan sampai orang yang kusayangi kembali Engkau ambil Tuhan, aku belum siap untuk itu Tuhan. Karena aku sangat menyayangi orang tuaku Tuhan. Saat aku kecil kau telah mengambil ayahku, saat aku remaja Kau mengambil 1 lagi orang yang kusayangi, sahabatku.

Kurang lebih sudah 1 minggu kematian Icha aku masih mengingat secara persis kejadian bagaimana sahabatku, Icha meninggal. Yang aku salut dari-Mu kau bisa melakukuan apapun yang kau inginkan, kapanpun, dimanapun objek tersebut berada, betapa Berkehandaknya Kau Tuhan, Betapa Berkuasanya Engkau, Betapa hebatnya Kau. Tak ada yang melebihimu, Tuhan, aku yang kau ciptakan, yang tak berdaya, seperti lupa pada-Mu yang telah menciptakanku, yang mau menolongku, Ampuni aku Tuhan . . . Ampuni aku dari dosa dosaku Tuhan . . .
Aku tahu aku hina, aku tahu murka-Mu ada, aku tahu Kuasamu ada, aku tahu Kau mempunyai peraturan yg harus dipatuhi tapi aku masih saja melanggar peraturan-Mu, maafkan aku Tuhan
Aku mohon . . .
Ampuni semua dosa-dosaku Tuhan . . .


-1 tahun berlalu -

meski aku masih ingat kejadian itu, tapi kini aku sudah mulai kuat dari tahun kemarin. Hari ini aku akan pergi reuni bersama teman temanku saat SMP. Tepatnya pukul 14.00.

saat aku di sana, aku melihat seseorang yg mirip sekali dengan Almh. Sahabatku, Icha. Setelah aku dekati dan berkenalan, namanya Shuciana seffia ia dipanggil cia. Setelah aku ceritakan padanya tentang Icha tiba tiba dia berkata
“ boleh aku jadi temanmu?? Kalau kau mau menjadi temanku boleh aku minta nomor telponmu?? ’’
“ tentu!!!, ini nomor telponku 087893567941 ’’ jawabku.
“ bolehkah lain kali kita bertemu, dan lebih mendekatkan diri? ’’ tanya cia lagi.
“tentu!’’ jawabku.
“Gasha! Ayo ! nanti kamu kehabisan makanan lho!’’ ujar cherry
“iya sabar!” jawabku.
“Cia, udah dulu ya, aku sudah ditunggu teman – temanku’’
“iya…! Sampai jumpa ya…!’’ Sahut Cia

Sewaktu aku kembali ke tempat teman – temanku...
“Sha, siapa tadi ?? koq mirip sekali dengan Icha?? weitz!! dengan syarat kamu jawab tanpa nangis ya!!” Tanya Vancy
“Slow ja lagi!! aku udah bisa tahan!!. Gini, yang tadi itu namanya Cia, aku udah cerita tentang Icha ke dia!!”
“waaah... hebat kamu!!” kata teman – temanku serentak.
“Gasha! Kalo gitu mulai sekarang kamu harus percaya Tuhan pasti kasih jalan ke kita, dan yang namanya persahabatan itu gak akan putus! Kamu harus percaya, sekarang Icha lagi seneng karena liat kamu seneng!!” Sambung Marghi.
“iya!! aku percaya banget!! Karena batin aku bilang, sekarang, detik ini juga Icha hadir dan ada bersama kita!!” Sahutku sambil menahan air mata yang ingin sekali menetes.
Teman temanku mengangguk dengan penuh keyakinan.

-2 Minggu kemudian-
hari ini, aku dapat SMS dari Cia,betapa senangnya hati ini. Ia mengatakan bahwa ia ingin jadi sahabatku. Tapi, aku tetap tidak bisa melupakan Icha. Yah baiklah, aku akan lewati hari ini dan seterusnya dengan penuh keceriaan dan keyakinan. Pagi itu, aku bercerita pada ibuku,saat sarapan pagi.Ibu hanya dapat berkata
“Gasha anak Satu – satunya, Gasha harus bisa menjaga dan merawat diri Gasha sendiri dan kamu harus punya motivasi dalam hidup! Mulai sekarang, Ibu akan izinin apa aja yang kamu mau perbuat, dengan catatan, itu harus positif dan berguna untuk kamu!!”
Aku hanya dapat tersenyum dan berkata
“Terima kasih Ibu, Ibu jangan pernah tinggalin Gasha ya!”
Ibu hanya mengangguk dengan penuh harapan yang pasti.
Saat di sekolah aku juga menceritakan semuanya kepada teman – temanku. Dan mereka mengucapkan selamat dan tetap menyuportku dengan kata kata yang mereka katakan dua minggu lalu. Kini, aku temukan apa yang harus ku lakukan karena, sudah ada penunjuk arah untukku, setelah 1 tahun 2 minggu aku kehilangan sang penunjuk arah tersebut.

Tuhan . . .
Terimakasih atas segalanya . . .
Sekarang aku telah temukan seorang penunjuk jalan bagiku . .
Setelah 1 tahun 2 minggu kat ambil sang penunjuk jalan itu . .
terima kasih Tuhan atas segalanya . . .
Kekuasaan-Mu tidak dapat diganggu . . .
Aku mohon pada-Mu terimalah Icha di Sisi-Mu
Maafkan dan ampunkan segala dosa dosanya . . .
Tuhan . . .
aku harap dan aku mohon pada-Mu jangan ambil orang yang kusayang lagi kecuali nanti setelah kau ambil nyawaku . . .
Tuhan . . .
Aku ingin sekali merasakan saat – saat aku bersama Icha lagi....
Aku mohon . . .
Berikan aku perasaan itu saat aku sedang bersama dengan Cia . . .
Aku tak mau merasa kehilangan arah lagi . . .
Aku mau terus hidup dan merasakan saat aku sedang bersama Icha . . .
Karena dia yang mengajakku untuk mengenal dunia dan terus bertahan dalam keadaan apa pun . . .


SELESAI
aasasasasasasa
AAAAAAAAAAAAA